SISTEM PROTEKSI TV BAGIAN 2

Table of Contents


Proteksi Over Voltage dan No Voltage


Pada
bagian ini hanya mengulas lebih jauh tentang proteksi Over Voltage dan
No Voltage, untuk proteksi suhu dan sinkronisasi tidak diulas karena
umumnya sudah masuk dalam komponen aktif. Sedangkan ulasan tentang
pintu-pintu/port/pin dan logika proteksinya sebagai berikut :


  1. Memanfaatkan Pin/kaki IC program
    Seperti
    telah diketahui sebelumnya bahwa IC program merupakan ‘otak’ dari
    perangkat TV maka cara termudah yaitu dengan memanfaatkan pin/port ic
    program untuk sensor proteksi. Keuntungan lain dari penggunaan pin/port
    adalah dimungkinkannya membuat suatu prosedur debugging dan self test
    (menampilkan kode kedip jika error).
    Pada kondisi normal, pin/port
    tersebut pada umumnya berlogika 1 (tegangan pada port/pin mendekati
    VCC/VDD IC program) dan untuk menjamin tegangan pada pin/port tersebut
    selalu pada logika 1 dipasanglah R pull up (pada sharp xpression
    menggunakan 100K). Ketika terdeteksi menurunnya tegangan pada pin/port
    ini, maka cpu/IC program akan menjalankan prosedur proteksi (mematikan
    perangkat, umumnya mematikan osilator horisontal).
    Karena secara
    normalnya berlogika 1 (High), maka output dari detektor No Voltage dapat
    langsung dihubungkan ke pin/port tersebut. Sedangkan untuk mendukung
    deteksi Over Voltage pada pin/port yang sama, maka output dari detektor
    Over Voltage tersebut harus ‘dibalik’ terlebih dahulu, umumnya
    menggunakan rangkaian 1 transistor yang disusun menjadi gerbang NOT
    (jika input=Hi maka output=Lo dan sebaliknya). Rangkaian gerbang ini
    mutlak diperlukan karena detektor Over Voltage menghasilkan tegangan
    jika terdeteksi tegangan lebih (berlawanan dengan detektor No Voltage).



  2. Memanfaatkan Pin/kaki EHT protection pada IC jungle/osilator
    Tidak
    seperti pin/port ic program, pin/kaki EHT secara umum normalnya
    berlogika 0 (Low, tegangan 0V atau beberapa volt saja). Tidak semua type
    IC selalu menggunakan 0V ketika normalnya, banyak juga tipe IC yang
    secara normalnya menggunakan volt/tegangan tertentu (tegangan ambang
    proteksi). Jumlah tegangan ambang proteksi tergantung type IC yang
    dipakai. Tetapi pada dasarnya sama, yaitu jika terdeteksi naiknya
    tegangan yang mencapai ambang proteksi pada pin/kaki tersebut maka IC
    jungle/osilator segera mematikan/men-disable pulsa horisontal (H-OUT).
    Hampir semua jenis ic jungle/osilator dilengkapi dengan fasilitas ini.
    Karena
    secara normalnya berlogika 0, maka pin/kaki EHT protection ini sangat
    efektif untuk proteksi X-ray dan Over Voltage. Proteksi yang menggunakan
    pin/kaki ini umumnya menyensor tegangan heater, tegangan ABL, atau
    tegangan-tegangan lain yang berasal dari sekunder TFB.



  3. Memanfaatkan pin/kaki/kontrol standby pada smps/ac-matic
    Model
    ini dapat ditemukan pada TV model jadul, desain dan proses servis
    menjadi agak rumit karena langsung mengontrol output dari smps/ac-matic.
    Sebagai contoh pada national/panasonic yang memakai AN5601K dan
    STR-51213. Pin5 dari STR51213 merupakan kontrol standby (on/off) power
    supply, rangkaian proteksinya ‘disisipkan’ pada blok kontrol standby
    tersebut.



Protek atau Standby


Kondisi TV standby
secara umum cirinya adalah TFB atau horisontal tidak bekerja,
tegangan-tegangan sekunder tidak ada (tegangan B+, tegangan ke
tuner/peripheral dan tegangan sekunder lain) dan masih ada tegangan
untuk IC program atau sering disebut V_STANDBY. Untuk menghasilkan
tegangan V_STANDBY pada TV model jadul sering menggunakan trafo
tersendiri atau ‘mengambil’ dari AC_IN 220V dengan resistor, tetapi pada
model-model yang lebih baru cenderung menggunakan smps/ac-matic yang
‘jadi satu’ dan dapat dikontrol on/off-nya. Tujuannya tak lain adalah
guna mendukung power saving (ngirit setrum).
Berdasarkan sistem
proteksi yang secara urut prosesnya adalah TV keadaan standby, kemudian
di-onkan oleh ic program, menyala beberapa saat, kemudian terdeteksi
adanya ketidak beresan, akhirnya IC program kembali men-standby TV
(menjalankan prosedur proteksi).
Kondisi standby dikontrol oleh ic
program. Sedangkan syarat IC program bisa mengontrol, IC program harus
sudah running/berjalan/aktif. Sedangkan syarat IC program running/aktif
harus dalam kondisi normal, ada VCC standby, melalui proses reset dan
mempunyai denyut/clock.
Jadi kesimpulannya, kondisi standby tidak selalu disebabkan oleh protek. Sedangkan protek selalu mengakibatkan standby.

Identifikasi Jalur Proteksi


Dalam
proses servis, identifikasi jalur proteksi dimaksudkan untuk
‘melumpuhkan’ sementara proteksi dari perangkat TV yang sudah dilengkapi
dengan proteksi. Jika proteksi tidak dilumpuhkan, proses servis menjadi
lebih lama karena TV akan selalu kembali ke kondisi standby.Jalur
proteksi dapat diidentifikasi dengan cara sebagai berikut :

  1. Cari
    jalur-jalur tegangan sekunder vital, misalnya, tegangan untuk vertikal,
    tegangan heater, tegangan RGB out (180V) dll. Tidak jarang juga pada
    tegangan hasil penyearahan dari sistem output amplifikasi, misalnya
    output vertikal (pump-out), pulsa-pulsa ini diubah tegangannya menjadi
    DC lalu besar tegangan DC-nya disensor (misalnya pada
    polytron/digitec).



  2. Pada umumnya jalur jalur tersebut
    disensor dengan menggunakan dioda (skema rangkaian pada bagian 1 artikel
    ini). Utamakan cari yang berjenis detektor No Voltage.



  3. Tiap-tiap output dari detektor No Voltage tersebut bertemu dalam satu jalur, jalur inilah yang dinamakan jalur proteksi.



  4. Untuk
    menentukan jenis kondisi normalnya, carilah resistor pull_up (resistor
    yang dihubungkan menuju ke titik/jalur VCC/tegangan) atau pull_down
    (resistor yang dihubungkan menuju ke titik/jalur GND) pada jalur
    proteksi tersebut. Jika ditemukan resistor pull_up pada jalur proteksi
    tersebut berarti kondisi normalnya berlogika 1 (high, tegangan mendekati
    VCC, jika drop/turun akan protek) dan sebaliknya jika ditemukan
    resistor pull_down.



Prosedur Proteksi oleh IC Program


Ketika
IC program mendeteksi adanya ketidak normalan pada pin proteknya, IC
program segera menjalankan prosedur proteksi yang secara umum langsung
mematikan/men-standby perangkat tv (metode mematikan diulas di bagian 1
artikel ini).
Pada beberapa merk, misalnya pada Sharp
universe/wonder, prosedur proteksi diawali dengan mematikan/men-standby
perangkat TV, kemudian IC program memberikan kode kesalahan berupa kode
kedip dengan jumlah kedipan tertentu tergantung jenis proteksinya (baca
proteksi dan kode kedip TV sharp).

Tips perbaikan



  • Cari/identifikasi jalur proteksi terlebih dahulu.



  • Cari/Identifikasi jenis logika proteksi (apakah pull_up atau pull_down).



  • Jika
    sudah ditemukan jalur proteksinya, lumpuhkan proteksi SATU PERSATU,
    jangan melumpuhkan langsung pada pin/port/pintu-pintu proteksi (misalnya
    pada sasis sharp wonder/universe dengan melepas jumper 223). Karena
    jika melumpuhkan pada port/pintu/pin proteksi, lokasi penyebab protek
    akan sulit ditemukan, dengan kata lain pelumpuhan total. Pelumpuhan
    total ini hanya efektif untuk ‘melihat’ kerusakan yang tampil dilayar.



  • Sedangkan
    maksud dari melumpuhkan satu persatu adalah melumpuhkan satu titik
    proteksi, lalu dicoba dinyalakan, jika masih protek berarti bukan blok
    tersebut yang rusak, kemudian sambung lagi proteksinya. Langkah ini
    berlaku untuk semua titik-titik yang disensor.



  • Cara
    melumpuhkannya dengan melepas hubungan output sensor proteksi (melepas
    salah satu kaki dioda/zener atau melepas dioda protek).



  • Jika
    jenis proteksinya merupakan deteksi tegangan, bukan detektor No
    Voltage, bukan juga deteksi Over Voltage dan tidak ditemukannya resistor
    pull_up/pull_down, maka untuk melumpuhkannya dengan memberi tambahan
    resistor pull_up bernilai sekitar 4K7 menuju ke V_STANDBY. Untuk
    pull_down tinggal kebalikannya (pull/tarik ke GND). Contoh jenis ini
    adalah polytron/digitec yang menyensor tegangan DC hasil penyearahan
    vertical out (pump_out).



  • Terakhir, perbaiki satu bagian yang bermasalah tersebut, coba pasang kembali proteksinya dan nyalakan TV.



Pelajaran Berharga


Perbaikan
perangkat TV yang sudah dilengkapi dengan proteksi sebenarnya tidak
’seseram’ yang dibayangkan. Dengan adanya proteksi sebenarnya sangat
membantu dalam mencari biang kerok kerusakannya, karena pada dasarnya
proteksi dipasang hampir pada semua bagian/blok dari perangkat TV. Atau
dengan kata lain, tiap-tiap blok sudah terlindungi oleh sistem proteksi,
jika ada kerusakan jarang sekali merembet. Sistem proteksi ‘sering’
dijumpai pada TV yang bermerk dan anehnya, TV yang bermerk menjadi
‘arena’ ganti mesin, padahal ‘otaknya’ masih normal.

Semoga bermanfaat, selamat bekerja dan sukses untuk semua.

Posting Komentar