Memahami IC UOC (One Chip) untuk Memudahkan Desain TV di Berbagai Negara
IC UOC (One Chip) adalah komponen elektronik yang menggabungkan mikrokontroler dan chroma dalam satu IC. Ini memungkinkan pabrik atau penjual IC untuk membuat satu jenis IC yang dapat digunakan pada berbagai jenis TV dengan sistem siaran dan suara yang berbeda-beda di berbagai negara.
Beberapa jenis IC UOC populer termasuk TDA 93xx/95xx/96xx buatan Philips, TMPA 88xx buatan Toshiba, LV76xxxx buatan Sanyo, dan RJxxxxxx buatan Renesas. Di dunia sistem warna, dikenal ada NTSC, PAL, dan SECAM. Namun, sistem PAL sendiri terdiri dari berbagai jenis, seperti PAL 4.43, PAL 3.58, PAL 50, PAL 60. Demikian juga, sistem suara terdiri dari I, DK, BG, atau 4.5, 5.5, 6, 6,5. Ada juga berbagai jenis sistem suara stereo, seperti Nicam dan A2, sehingga total terdapat lebih dari 30 jenis sistem siaran TV analog di dunia.
Sebagai pabrik atau penjual IC UOC, sulit untuk menjual IC ke berbagai negara dengan sistem siaran TV yang berbeda-beda, karena harus merancang dan membuat berbagai jenis IC yang sesuai dengan setiap negara. Namun, berkat teknologi digital, kesulitan ini dapat diatasi dengan mudah. Sebagai contoh, TMPA88xx buatan Toshiba digunakan pada TV China, Polytron (diberi nama HBT), dan AKARI (diberi nama PTC).
Pada IC UOC, bagian kiri adalah mikrokontroler, sedangkan bagian kanan adalah chroma. Bagian chroma memiliki nomor pin yang sama pada IC yang digunakan oleh Toshiba, Polytron, AKARI, China, dan sebagainya. Sementara itu, beberapa nomor pin pada bagian mikrokontroler juga sama, seperti Reset, Vcc, Xtal, Sda/Scl, dan Gnd, ketika digunakan oleh berbagai merek TV yang berbeda. Namun, penggunaan nomor pin lainnya dapat berbeda-beda tergantung pada merek TV, seperti VT, Protek (bisa dipakai atau tidak), MUTE, Band SW, IR-in, dan Key-in. Oleh karena itu, IC UOC yang dipesan oleh setiap merek atau pabrik TV mungkin memiliki nomor tambahan yang berbeda-beda.
Pabrik sebenarnya juga menyediakan jenis IC UOC tanpa memori ROM, yang dapat diprogram dengan data yang sesuai untuk setiap merek atau negara tujuan. Namun, harga untuk jenis IC ini lebih mahal. Untuk membedakan pesanan dari setiap merek atau pabrik TV yang berbeda, IC UOC diberi label "nomor tambahan" di belakangnya.
Keberadaan IC UOC (One Chip IC) memang masih banyak teknisi yang belum tahu dan paham sepenuhnya. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi digital, kebutuhan akan IC UOC semakin meningkat karena kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan sistem siaran TV yang berbeda-beda di berbagai negara.
Sebagai pabrik atau penjual IC UOC, tentu saja akan sulit jika ingin menjual ke berbagai negara yang memiliki sistem siaran TV yang berbeda. Hal ini karena berarti harus merancang atau membuat berbagai macam IC yang cocok dengan masing-masing negara tujuan. Namun, berkat teknologi digital, kesulitan tersebut dapat diatasi dengan mudah.
Salah satu contoh IC UOC yang banyak digunakan pada TV China, Polytron (diberi nama HBT), AKARI (diberi nama PTC), adalah TMPA88xx buatan Toshiba. IC ini merupakan gabungan antara mikrokontrol dan chroma yang dikemas dalam satu IC.
Bagian kiri dari IC UOC TMPA88xx merupakan mikrokontrol, sementara bagian kanan merupakan chroma. Jika bagian chroma dipakai oleh Toshiba, Polytron, AKARI, China, dan sebagainya, fungsi nomor pinnya semua sama dan tidak ada yang berbeda. Sedangkan pada bagian mikrokontrol, kaki-kaki Reset, Vcc, Xtal, Sda/Scl, Gnd jika dipakai oleh berbagai merk yang berbeda nomor pinnya juga sama. Namun, sisanya pemakaian kaki-kaki bisa berbeda-beda tergantung pada merk TV yang berbeda.
Untuk memenuhi permintaan dari China, Polytron, AKARI, atau pasar Amerika yang membutuhkan sistem NTSC saja, pabrik cukup merubah data memori ROM yang ada pada bagian mikrokontrol dan tidak perlu merubah sirkuitnya (hardware). Selanjutnya, data IC EEPROM juga harus dibuat berbeda. Tampilan OSD dan SERMOD juga bisa dibuat berbeda agar sesuai dengan permintaan pasar.
Memori ROM adalah jenis memori yang isinya sudah tetap dan tidak bisa dirubah-ubah. Untuk membedakan pesanan dari merk atau pabrik TV yang berbeda, maka IC UOC diberi label "nomor tambahan" di belakangnya. Sehingga, tidak bisa merubah IC yang untuk pasar Amerika menjadi cocok untuk pasar Indonesia.
Namun, sayangnya masih banyak teknisi yang belum memahami hal ini. Akibatnya, seringkali terjadi kesalahan saat memilih IC UOC dan mengakibatkan pembelian yang mahal namun tidak bisa dipakai. Beberapa teknisi bahkan sampai harus membuang waktu dan tenaga untuk mengotak-atik IC UOC tersebut, namun hasilnya nihil.
Pabrik sebenarnya juga menyediakan jenis IC yang tidak pakai memori ROM, tapi pakai memori yang isinya dapat diisi sendiri melalui programmer khusus dengan harga yang lebih mahal. Sehingga, bisa saja kita menyalin data ROM IC Polytron, kemudian isinya dimasukkan ke IC yang kita inginkan dan menjadikannya sebagai IC HBT Polytron.
Demikianlah beberapa hal yang perlu dipahami mengenai IC UOC atau One Chip IC. Dalam teknologi televisi analog, IC UOC menjadi salah satu komponen penting yang berperan dalam menghasilkan gambar dan suara yang jernih dan berkualitas.
Namun, banyak teknisi yang masih belum memahami dengan baik mengenai IC UOC ini. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemahaman dan pengetahuan para teknisi tentang IC UOC.
Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat, sekarang ini sudah banyak televisi yang menggunakan teknologi digital. Namun, IC UOC masih tetap digunakan pada beberapa jenis televisi analog.
Dengan memahami prinsip kerja dan fungsi dari IC UOC, teknisi dapat dengan mudah melakukan perbaikan dan penggantian komponen yang rusak. Selain itu, dengan adanya teknologi digital, banyak hal yang menjadi lebih mudah dan efisien, seperti merancang satu jenis IC UOC yang dapat digunakan pada berbagai jenis televisi dengan sistem siaran yang berbeda.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para teknisi dan pembaca yang ingin memperluas pengetahuan mereka tentang dunia elektronika dan televisi.
Posting Komentar